Inovasi untuk Wujudkan Pemenuhan Gizi



Tantangan pemenuhan gizi bagi manusia di berbagai belahan dunia saat ini yakni gizi ganda. Masalah ini tidak hanya terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah, namun juga kelompok sosial ekonomi menengah ke atas yang sebagian besar tinggal di benua Asia dan Afrika.

Masalah gizi ini berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat dengan munculnya gangguan sistem imun, perkembangan fisik dan kognitif yang dapat meningkatkan risiko penyakit menular, penyakit tak menular, dan kemiskinan. Saat ini, tercatat sebanyak 63% kematian disebabkan oleh penyakit tak menular. Penyebab kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pola konsumsi pangan dan gaya hidup yang lebih baik.

Hal tersebut dibahas dalam sebuah International Symposium on Food and Nutrition (ISFAN) yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI) Indonesia di Jakarta pada 3-5 Juni 2015 lalu. Tantangan lain masalah pemenuhan gizi yakni adanya pemanasan global yang mempengaruhi produktivitas pertanian. Hal ini menyebabkan menurunnya ketersediaan dan keamanan pangan. Efek lain pemanasan global adalah ketersediaan dan kualitas air serta sanitasi yang buruk.

Berbagai tantangan tersebut dapat diminimalkan dengan penerapan ilmu dan inovasi yang tepat dan berguna, untuk pencegahan, promosi dan terapi masalah pangan dan gizi. Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof. Hardinsyah mengatakan, inovasi pangan dan gizi merupakan salah satu kunci dan strategi dalam percepatan perbaikan gizi kurang dan gizi lebih. berbagai inovasi pangan dan gizi pada tataran iptek, produk dan program perlu dikomunikasikan, diterapkan serta dikembangkan agar percepatan perbaikan gizi dapat terwujud dengan baik.

Pada kesempatan tersebut juga diberikan Penghargaan Peduli Gizi 2015. Salah satu anak perusahaan FrislandCampina, yakni Frisian Flag Indonesia mendapat Penghargaan Peduli Gizi 2015 oleh PERGIZI Pangan Indonesia dan Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Pada tahun ini, produsen susu yang lebih dikenal dengan sebutan Susu Bendera tersebut memperoleh dua kategori penghargaan, yaitu kategori program, atas inovasi dalam mengembangkan Program Gerakan Nusantara (Minum Susu Tiap Hari untuk Anak Cerdas Aktif Indonesia) serta kategori produk, terkait inovasinya dalam mengembangkan produk Mama Rasa Cokleat, sebagai produk dengan kandungan protein dan gizi yang tinggi, serta dilengkapi dengan kemasan yang informatif mengenai pesan gizi yang penting di dalamnya. Penganugerahan yang dilakukan oleh PERGIZI Pangan Indonesia dan GAPMMI dilakukan mengingat pentingnya peran industri swasta dalam mendukung program pemerintah dalam perbaikan gizi bangsa melalui mekanisme pasar, termasuk dalam inovasi produk pangan yang mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan.

Beberapa hal yang dilakukan oleh Frisian Flag Indonesia yakni melakukan edukasi gizi melalui kampanye Drink, Move, be Strong yang telah diluncurkan di tahun 2014. Melalui kampanye tersebut, perusahaan telah berkomitmen untuk senantiasa mengingatkan keluarga Indonesia mengenai pentingnya memperhatikan asupan gizi seimbang yang salah satunya dapat diperoleh dengan mengonsumsi susu minimum satu gelas setiap harinya, serta ditunjang dengan gaya hidup yang aktif di luar ruangan, sehingga memberikan kesempatan bagi tubuh kita untuk menyerap vitamin D yang berasal dari pancaran sinar matahari.

FRI-08

Artikel Lainnya