Langkah Terintegrasi Codex Indonesia


Codex Alimentarius Commission (CAC/Codex) merupakan suatu lembaga yang dibentuk untuk dapat memberikan perlindungan terhadap kesehatan publik serta menjamin praktik yang jujur dalam perdagangan pangan internasional. Dalam perjalanannya, Codex juga erat kaitannya dengan organisasi dunia seperti Organisasi Pangan dunia (Food Agriculture Organization, FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO).

"Urusan pangan ini memang menjadi urusan yang erat kaitannya dengan kesehatan publik, mengingat pangan adalah sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia," kata Vice Chair Codex Alimentarius Commisions, Purwiyatno Hariyadi dalam Rapat Komite Nasional Codex Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta pada 30 Mei 2018. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman mengatakan bahwa isu-isu di Codex sangat relavan bagi Industri pangan Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan perdagangan internasional dan jaringan produksi global (global value chain, GVC). Untuk itu, Adhi berharap, ada relasi antara Codex dengan industri pangan yang lebih baik.

"Hubungan antara industri dalam pembahasan standar Codex harus lebih ditingkatkan," tutur Adhi. Hal tersebut serupa dengan yang disampaikan oleh Prof Purwiyatno, bahwa diperlukan proses yang lebih terbuka bagi seluruh pihak yang terkait dalam penggunaan Codex. "Untuk menjadikan standar Codex lebih relevan, maka diperlukan proses yang terbuka dan melibatkan semua stakeholder" 

Tidak jauh berbeda, Kepala Badan Standarisasi Nasional Indonesia Bambang Prasetya juga mengungkapkan turut mengapresiasi langkah codex dalam mengawal tidak hanya produk Indonesia agar dapat mengglobal tetapi juga dapat berintegrasi sejalan dengan pemerintah.

"Informasi yang saling mendukung tentu akan menjadikan komponen dalam komite ini kuat sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi di sektor hilir," tuturnya. Fri-35

Artikel Lainnya