Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia memiliki kekayaan hayati yang beragam, termasuk buah-buahan yang hanya tumbuh di daerah tropis, antara lain buah ‘bermusim’ seperti durian, kelengkeng, duku, rambutan, dan mangga, dan buah yang selalu ada sepanjang waktu seperti pisang, pepaya, jambu, nenas, sirsak, nangka, belimbing dan masih banyak lagi.
Sayangnya, buah lokal Indonesia masih belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal ini dikarenakan serbuan buah impor yang memiliki image lebih berkualitas karena tampilannya cenderung lebih ‘cantik’ dan harganya pun cukup bersaing. Padahal, beberapa tahun terakhir justru popularitas buah-buahan tropis semakin meningkat di negara-negara sub tropis karena keunikan rasa, eksotisme dan juga kandungan komponen fungsional di dalamnya.
Mangga (Mangifera indica L.) termasuk salah satu buah tropis yang mendunia. Berbagai sumber menyebutkan asalnya dari India, berawal dari vegetasi alami di hutan kemudian dikembangbiakkan di lembah Indus sejak tahun 327 sebelum Masehi, dan selanjutnya berkembang pesat di Asia dan berbagai belahan dunia seiring dengan perkembangan perdagangan. Perkembangbiakan ini juga memunculkan aneka varietas dengan karakteristik yang berbeda-beda di setiap tempat. Mangga Afrika misalnya, kulitnya cenderung berwarna merah kehijauan, berbeda dengan mangga Indonesia yang hijau kekuningan. Rasa dan aromanya juga berbeda. India terkenal dengan mangga alphonso-nya yang berwarna kuning keemasan dan beraroma tajam sehingga banyak digunakan untuk campuran kue dan cocktail, selain diolah menjadi pure dan jus.
Indonesia memiliki keragaman varietas ma
ngga dengan ciri khas yang berbeda-beda dari sisi bentuk, warna buah, rasa dan aroma. Yang paling dikenal karena keharuman aroma dan kelezatan daging buahnya adalah arumanis. Kekuatan aroma dari arumanis inilah yang saat ini banyak diadopsi oleh produk-produk makanan dan minuman dengan rasa mangga. Padahal selain arumanis, jenis-jenis mangga lainnya pun tidak kalah menariknya. Ada mangga manalagi yang walaupun daging buahnya berwarna pucat tapi memiliki rasa manis yang kuat, kweni dengan aroma kuat dan rasa asam segar sehingga banyak diolah menjadi jus, gedong dengan bentuk dan warna khas kuning tua kemerahan, atau jenis cengkir dan dermayu yang merupakan mangga khas daerah Indramayu.
Jenis Mangga | Profil flavor |
Arumanis | Aromatic, sweet, sulfuric khas arumanis |
Kweni | Aromatic, sweet, sulfuric khas kweni, woody |
Gedong | Aromatic, sweet, butyrate, sulfuric khas gedong |
Cengkir | Not too aromatic, terpenic, lactonic |
Dermayu | Terpenic, lactonic,fruity, woody |
Manalagi | Not too aromatic, terpenic, woody |
Tiap jenis mangga memiliki aroma dan rasa yang khas serta karakter flavor yang berbeda satu sama lain. Ada enam jenis mangga yang memiliki profil flavor spesifik dan cukup kuat untuk diaplikasikan ke berbagai produk makanan dan minuman, yaitu mangga arumanis, kweni, gedong, manalagi, cengkir dan dermayu.
Profil flavor yang berbeda-beda ini dapat diaplikasikan di berbagai kategori produk antara lain minuman, permen, produk susu dan turunannya (susu asam, yogurt), jelly dan jelly drink, juga cream untuk wafer dan biskuit.
Mangga juga merupakan salah satu flavor populer di dunia dan di Indonesia khususnya untuk
kategori minuman, setelah jeruk, apel dan anggur, bahkan dalam enam bulan terakhir mengungguli anggur. Aplikasinya di produk bisa dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan buah lain.
Mangga dapat diaplikasikan dalam produk dengan konsep body and mind seperti produk-produk rendah kalori, untuk kesehatan pencernaan, dan kecantikan. Rasa segar mangga yang diaplikasikan pada susu dapat membantu mengurangi rasa eneg khususnya bagi orang yang tidak biasa mengkonsumsi susu dan juga ibu hamil. Selain itu, kombinasi mangga dengan buah lainnya seperti kelapa atau rempah-rempah seperti jahe dan kayu manis dapat memberikan pengalaman rasa yang unik di produk.
Di Indonesia, kebanyakan produk dengan rasa mangga tidak mengacu pada satu jenis mangga tertentu. Penamaan produk dengan satu jenis mangga khas Indonesia yang mempunyai karakter spesifik merupakan alternatif pilihan bagi konsumen dan menjadikan diferensiasi dari produk-produk pada umumnya.
Sumber: PT Mane Indonesia
(FOODREVIEW INDONESIA | VOL. VII/NO. 4/APRIL 2012)