Keamanan Pangan Sebagai Bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs)


 

Penyakit karena pangan (foodborne deseases) masih menjadi masalah keamanan pangan di samping penggunaan bahan-bahan berbahaya ke dalam pangan. "Keamanan pangan telah menjadi bagian dari agenda jangka menengah nasional 2015-2019 di mana salah satu arah ada peningkatan keamanan pangan untuk meningkatkan," tutur Deputi Bidang Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawan Obat dan Makanan RI, Dr. Suratmono, MP. dalam The 1st SEAFAST International Seminar 2017: Current and Emerging Issues of Food Safety, Innovation & Challenges yang diselenggarakan di Bogor pada 20-21 November 2017.

 

Ia menjelaskan bahwa agenda pangan juga menjadi bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu 3 dari 17 pokok SDGs berkaitan dengan keamanan pangan. Pemerintah menargetkan, tersedianya akses bagi semua orang pada 2030, terutama untuk masyarakat kurang mampu untuk memperoleh pangan aman dan bergizi dalam jumlah yag cukup. Di samping itu, air juga menjadi point ke-12 dalam SDGs sehingga ditargetkan pencemaran air, termasuk pencemaran karena limbah pangan. "Pemerintah menargetkan pengurangan 50% foodwaste di tingkat ritel dan sepanjang rantai distribusi pangan," jelas Suratmono.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof. Dr. Bambang Prasetya menambahkan bahwa standar menjadi sarana pendukung dalam menjamin kemananan pangan. Di samping pembuatan standar-standar pangan, penerapan pengolahan pangan yang sesuai standar terutama di tingkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menjadi tantangan. Ia menjelaskan bahwa salah satu cara efektif dalam pendampingan UMKM adalah dengan menyajikan cerita sukses dari para pelaku UMKM yang menjadi model atau percontohan. Fri-29

Artikel Lainnya

  • Apr 27, 2024

    Selamat Datang, FSSC 22000 version 6.0

    Sebagai salah satu program sertifikasi keamanan pangan yang diakui oleh GFSI (Global Food Safety Initiative), FSSC 22000 version 6.0 mulai berlaku di 1 April 2024 ini. FSSC 22000 dapat dikatakan paling diminati digunakan di organisasi di Indonesia dibandingkan dengan program sertifikasi lainnya yang juga diakui oleh GFSI. Tercatat terdapat sekitar 664 organisasi di Indonesia telah bersertifikasi FSSC 22000. Bila dibandingkan dengan program sertifikasi BRCGS yang juga diakui oleh GFSI, organisasi yang bersertifikasi BRCGS hanya sekitar 229 organisasi. Hal ini kemungkinan terjadi karena banyak organisasi di Indonesia berangkat dari sertifikasi ISO 22000.  ...

  • Apr 27, 2024

    Inovasi Mutakhir dari Industri Pangan Taiwan

    Pameran terkemuka di Taiwan, Food Taipei akan hadir pada 26-29 Juni 2024 di Taipei Nangang Exhibition Center. Peserta pameran dari seluruh dunia akan berkumpul untuk menampilkan aneka produk pangan segar, makanan beku, teh aromatik, minuman beralkohol olahan, kopi dan olahannya, inovasi makanan ringan, makanan organik yang menyehatkan, makanan nabati yang inovatif, makanan berbasis teknologi masa depan yang mutakhir serta berbagai mesin dan alat pendukungnya. ...

  • Apr 24, 2024

    LabIndonesia 2024: Pamerkan Laboratorium Cerdas dan Berkelanjutan

    Kecerdasan buatan dan solusi berkelanjutan terus menjadi nilai-nilai yang diharapkan ada dalam segala bidang, tak terkecuali pada laboratorium. LabIndonesia 2024 resmi dibuka kembali hari ini 24 April 2024 hingga 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). ...

  • Apr 23, 2024

    Suji & Pandan: Tandem Pewarna dan Aroma Alami Khas Nusantara

    Warna dan aroma adalah atribut produk pangan yang berperan penting bagi penerimaan produk tersebut. Kedua atribut sensori yang pertama kali terdeteksi oleh panca indra manusia dan menjadi daya tarik konsumen untuk memberi perhatian pada produk.  ...

  • Apr 22, 2024

    Pewarna Alami PADA Pangan Olahan: Peluang & Tantangan

    Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sangat memengaruhi karakteristik pangan olahan. Karakteristik pangan olahan yang dikehendaki melalui penambahan BTP misalnya penampakan lebih menarik, aroma dan rasa lebih disukai, serta masa simpan lebih lama. ...