Permen: Pembawa Cita Rasa Khas Nusantara



Oleh Hanny Wijaya
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University & PUI-PT Biofarmaka Tropika, IPB University

Permen, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai candy, merupakan salah satu jenis pangan selingan yang paling umum. Kudapan manis ini tidak hanya lezat, tetapi juga praktis karena dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Baik saat bepergian, bekerja, atau sekadar bersantai, bahkan padaa kondisi darurat, permen dapat dinikmati.

Teknologi proses produksi permen sangat sederhana dan mudah. Permen yang dihasilkannya pun tahan lama, dapat dinikmati sebagai penyedia energi dengan palatabilitas yang disukai. Dengan ukurannya yang kecil, permen ini sangat pas sebagai makanan selingan untuk menemani berbagai aktivitas, mulai dari perjalanan jauh hingga rapat-rapat penting yang membutuhkan konsentrasi tinggi Permen juga sering tersajikan sebagai bentuk “keramahan manis” untuk menyambut para tamu hotel, bank dan institusi lain, bahkan hadir membantu menghilangkan gangguan pada telinga akibat perbedaan tekanan dalam kabin pesawat. 

Permen sangat praktis untuk dibawa sebagai oleh-oleh atau buah tangan karena ringan, higienis, ekonomis dan mudah dibagikan selain tidak memerlukan penanganan khusus dalam penyimpanannya. Satu lagi keunggulan permen adalah dapat diberi cita rasa (flavor) yang beragam, bahkan yang unik sekali pun seperti halnya Cajuputs® Candy (Wijaya et al, 2000). Varietas permen yang beragam, bisa dalam bentuk permen keras (hard candy), permen lunak (soft candy) , permen gummy (gum candy), permen jeli, drosp, pastilles, karamel dan banyak lagi, ditambah kreasi dengan adanya isian di dalam permen, baik isian padat, pasta atau jeli, akan memberikan pilihan leluasa bagi penggemarnya. 

Keluwesan permen dalam memberikan kenyamanan pengguna dan fleksibilitas produksi bagi produsen menjadi daya tarik tersendiri pada produk ini. Tak dapat disangkal permen hadir di hampir semua belahan dunia, bahkan cukup menguasai pangsa pasar dengan hadirnya banyak toko spesialis permen (misal candy land, candy toy) di berbagai dunia, selain industri spesialis permen yang mendunia. 

Perkembangan citra permen
Saat ini, citra permen semakin meredup seiring dengan tren asupan konsumsi gula. Kesan bahwa permen adalah produk pangan yang perlu dihindari terus menguat sejalan dengan tren tersebut. Ketakutan konsumen akan dampak konsumsi permen di antaranya dapat menyebabkan kegemukan, diabetes dan kerusakan gigi perlu mendapat perhatian lebih jauh. Penjelasan dengan klarifikasi bukti yang utuh dan pengendalian material yang digunakan akan banyak membantu menepis rumor negatif terhadap permen. 

Dampak asupan gula dari permen per butir yang umumnya sekitar 2.5 g sebagai pemicu diabetes dan kegemukan menjadi sangat terbatas apabila permen dikonsumsi secara normal. Di sisi lain, perlu diperhatikan bahwa peran gula di dalam permen juga menjadi sumber energi cepat guna adalah solusi yang tepat saat tubuh memerlukan sumber energi terjangkau. Hal ini terutama sangat bermanfaat bagi pekerja fisik/pekerja lapang dan anak-anak yang masih aktif bergerak secara fisik tentunya memerlukan banyak energi.

Pendekatan lain untuk mengatasi fobia gula dapat juga dilakukan dengan penggunaan bahan baku non-sukrosa. Penggunaan bahan baku selain sukrosa (gula pasir) dan glukosa, misal dengan sukralosa dan isomaltosa, akan memberi kesempatan konsumen untuk mengkonsumsi permen tanpa asupan gula sehingga sekaligus akan menekan risiko kerusakan gigi dan diabetes. 

Efikasi fisiologis aktif mengurangi dampak asupan gula juga dapat diperoleh dengan penambahan senyawasenyawa bioaktif ke dalam permen, seperti penambahan senyawa yang bersifat antihiperglikemik, antioksidan, antiinflamasi, antivirus dan lainnya. Pengembangan permen dengan kemampuan lebih bagi kesehatan atau dikenal dengan istilah permen fungsional telah banyak dilakukan dan dilaporkan bahkan dikomersialkan (Yadav et al, 2021; Sari et al, 2024). Penggunaan ingridien alami seperti jahe, “jamu”, herbal, dan senyawasenyawa aktif seperti minyak atsiri, oleoresin dan PDEN (plant derived exosome like nano particles) merupakan terobosan teknologi yang berpotensi untuk membuat permen menjadi carrier (pembawa) aktivitas fisiologi yang efektif dan berdampak pada penambahan nilai ekonomi yang berkelanjutan mengingat keunggulan teknis dan strategis yang dimiliki permen sebagai produk pangan olahan (Nazilla et al., 2023) . 

Pemanfaatan permen sebagai pembawa senyawa–senyawa gizi untuk pencegahan stunting, merupakan fungsi lain permen yang dapat digali lebih lanjut, mengingat permen merupakan kudapan yang digemari anak-anak. Penambahan unsur gizi yang diperlukan dapat dilakukan dengan fleksibel dan untuk beberapa senyawa yang mudah rusak karena pengolahan lebih lanjut dapat diredam dengan adanya konsumsi langsung. Permen dengan berbagai ragamnya juga akan sangat luwes untuk mengantisipasi senyawa-senyawa gizi yang perlu padu-padan. 

Permen untuk membantu keadaan darurat bencana maupun kelaparan, juga merupakan bentuk pemanfaatan yang sangat memungkinkan karena mudah dalam pendistribusian dan siap santap. Kandungan permen dapat didesain sesuai dengan keperluan intervensi keadaan darurat dan cepat dalam produksinya. 

Pengembangan permen dengan berbagai fungsinya yang didukung dengan informasi yang lengkap, mudah dipahami, dan berlandaskan pada data ilmiah yang akurat diharapkan akan mampu mengembalikan citra permen sebagai kudapan favorit. Sangat disayangkan apabila potensi permen yang mumpuni terhapuskan hanya karena kurang dipahami, kurang digali dan tertutup oleh citra yang suram. 

Duta cita rasa
Indonesia memiliki segudang cita rasa Nusantara eksotis sekaligus menyehatkan (Wijaya, 2021) Kekayaan alam Indonesia dan kearifan lokal dari budaya yang beragam, tak dapat dimungkiri dapat memberikan ragam cita rasa Indonesia yang tidak tertandingi, mulai dari buah-buahan tropis dengan ragam varietasnya yang memberikan ragam cita-rasa, ragam kuliner dengan pengaruh budaya masing-masing etnik, rempah dan herbal terutama jejamuan, belum lagi ragam produk fermentasi dengan cita-rasa khasnya. 

Permen juga dapat menjadi duta cita rasa keunggulan geografis kopi Nusantara. Indonesia saat ini banyak dilirik dunia karena selain memiliki ragam cita rasa kopi yang beragam, juga memiliki barista-barista handal yang mempu menghadirkan cita-rasa unggul yang diakui secara global. Cita rasa yang perlu ditampilkan dengan jangkauan luas dan praktis. Penggunaan permen sebagai pembawa cita-rasa yang menarik dan bernilai ekonomi strategis sekali lagi dapat menjadi pertimbangan (Mursalin et.al, 2023) . 

Keunggulan cita rasa Indonesia sangat memerlukan ‘branding’ agar dikenal secara global, dan tidak tergerus hilang karena tidak terdokumentasi dengan baik. Permen merupakan produk sederhana yang dapat berperan penuh dalam pengembangan program “ippin issou” (satu daerah satu produk unggulan) yang dicanangkan dalam pemberdayaan produk lokal. “Kemampuan permen” untuk membawa cita-rasa lokal dengan leluasa dapat menjadi alternatif yang mudah diterapkan. Perlu terobosan awal untuk mengenalkannya kepada khalayak. Untuk mengeksplorasi penerimaan dari cita rasa Nusantara unggul harus dilakukan dengan penggunaan produkproduk pangan yang praktis, terjangkau murah meriah dan tampil estetis tersaji untuk bisa dinikmati setiap ada kesempatan. 

Penggunaan produk pangan praktis, terjangkau, murah meriah, tampil estetis tersaji untuk bisa dinikmati di setiap kesempatan atau bahkkan masuk ke dalam saku, seperti halnya permen dengan cita rasa khasnya sebagai bagian dari hospitality akan sangat mudah diingat seperti diulas sebelumnya. Kemasan dapat di desain dengan logo dari institusi atau perusahaan bahkan dengan pesan-pesan yang unik membuat permen sebagai pembawa pesan yang tepat sasaran. Produk mungil yang kaya cita rasa dan sarat makna ini juga dapat berperan dalam komunikasi diplomasi yang efektif. 

Pemanfaatan permen sebagai kudapan ringan yang mungil dan luwes pembawa cita rasa Indonesia ke masyarakat dunia dengan aman, praktis, murah dan efektif dalam jangkauan perlu digali lebih lanjut. Tidak hanya cita rasa, keunggulan fisiologis aktif yang seringkali terdapat bersama senyawa-senyawa cita rasa tersebut juga dapat tersampaikan dengan ramah. Pemaparan verbal kadang kurang dapat menggambarkan keunggulan dari eksotisme cita rasa Indonesia. Penyajiannya dalam bentuk permen diharapkan dapat menjadi sarana diplomasi yang canggih. Diplomasi permen, diplomasi manis dan luwes yang mengurangi stres dan kejenuhan.

Referensi:
C. Hanny Wijaya, Halimah, Kindly, Fahim M. Taqi (2000). Komposisi Permen Kayu Putih Pelega Tenggorokan, Paten ID 0000385 S, 13 November 2000

Neha Yadav, Aparna Kumari, Anil Kumar Chauhan* and Tarun Verma. (2021) Development of Functional Candy with Banana, Ginger and Skim Milk Powder as a source of Phenolics. and Antioxidants. Current Research in Nutrition and Food Science. 09(3):1-11

Wijaya, Christofora Hanny (2021) Inovasi Produk Pangan dengan Flavor Eksotis. Food Review.16 (5):38-43

Nazila, Hidayat Asta dan Nur Upik Salwati (2023). Formulasi Dan Aktivitas Antioksidan Hard Candy Daun Gaharu Sebagai Produk Herbal Untuk Perokok Aktif Dan Pasif Media Ilmiah Kesehatan Indonesia 01 (1): 16-23

Mursalin, Sutrisno, Jodion Siburian, Bayu Rosadi dan Guspianto (2023) Penerapan Teknologi Produksi Permen Kopi di KecamatanSungai Bungkal Kota Sungai Penuh Jambi. Jurnal Nusantara Mengabdi (JNM) 2 (03): 137-145

Nala Sasmita Sari, Suwanti, Inarotul Ulya, Umi Umamah Mukaromah dan Nailan Najuha (2024) Pemberdayaan Warga dalam Produksi Healthy Candy Seledri dan Lemon untuk Meningkatkan Sensitivitas Reseptor Insulin Masyarakat. Jurnal Pengabdian Perawat.l 3 (01): 28-34
 

Artikel Lainnya