Flavor Lebih Baik untuk Pangan Ringan & Konfeksioneri



Oleh Anton Apriyantono Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie

Sebelum memilih flavor terbaik untuk produk pangan ringan (snack) dan konfeksioneri, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting. Faktor-faktor tersebut meliputi rasa yang disukai konsumen, kualitas bahan baku yang digunakan, kandungan gizi produk, dan preferensi umum konsumen. 

Berikut beberapa pilihan pangan ringan dan konfeksioneri yang bisa dijadikan acuan dalam memilih flavor yang lebih baik.
1. Pangan Ringan yang Menyehatkan
Pangan ringan yang lebih menyehatkan akan tetap menjadi pilihan di masa kini dan mendatang. Berikut beberapa pilihan tersebut:

  • Kacang-kacangan: Almond, walnut, kacang mete. Kacang-kacangan kaya akan protein, lemak sehat, dan serat.
  • Keripik sayuran: Seperti keripik ubi jalar, atau keripik wortel. Biasanya lebih rendah lemak dan mengandung lebih banyak serat dibandingkan keripik kentang biasa.
  • Popcorn: Jika dibuat tanpa mentega berlebih atau garam, popcorn bisa menjadi pangan ringan rendah kalori dan tinggi serat.
  • Yoghurt dengan topping buah: Pilihan yang baik untuk pangan ringan yang mengandung probiotik dan gizi yang baik.
  • Granola atau energy bars: Dengan bahan alami seperti oat, madu, dan kacang-kacangan, ini bisa jadi pilihan sehat dan mengenyangkan.

2. Pangan Ringan Fungsional:
Pangan ringan tidak hanya terasa enak tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan. Pangan ringan dapat diformulasikan dengan adaptogen (seperti jamur ashwagandha atau reishi), probiotik, atau protein nabati agar sesuai dengan tujuan kesehatan konsumen. Pangan ringan populer seperti permen jeli mungkin memiliki bentuk, tekstur, atau ingridien baru yang berorientasi pada kesehatan seperti kolagen atau spirulina untuk manfaat kecantikan tambahan.

3. Pangan Ringan Gurih
Pangan ringan gurih yang lebih baik biasanya terbuat dari ingridien alami dan lebih sedikit mengandung bahan tambahan yang tidak menyehatkan:

  • Biji-bijian panggang: Seperti biji labu, biji chia, atau biji bunga matahari yang dipanggang dengan sedikit garam atau bumbu rempah.
  • Keripik tempe atau tahu: Alternatif yang kaya protein dan lebih rendah lemak daripada pangan ringan berbasis tepung.
  • Bubur jagung atau corn chips: Pilihlah versi yang lebih rendah sodium dan tanpa bahan pengawet.
  • Krekers gandum utuh: Dibuat dari tepung gandum utuh yang mengandung lebih banyak serat

4. Konfeksioneri yang Lebih Menyehatkan
Konfeksioneri dapat menjadi bagian dari diet yang seimbang jika dipilih dengan hati-hati:

  • Dark chocolate: Pilih cokelat hitam dengan kandungan kakao lebih tinggi (minimal 70%) karena lebih kaya antioksidan dan lebih sedikit gula.
  • Permen berbasis buah: Beberapa permen atau gummy berbahan dasar buah asli, tanpa tambahan gula berlebihan.
  • Cokelat bebas gula: Banyak merek cokelat yang kini menawarkan varian bebas gula atau rendah kalori, menggunakan pemanis alami atau pengganti gula.
  • Madu dan sirup maple: Bisa digunakan untuk menambah rasa manis pada snack atau pencuci mulut secara alami.
  • Cokelat protein: Beberapa konfeksioneri cokelat sekarang dibuat dengan tambahan protein, yang bisa jadi pilihan baik jika butuh camilan yang lebih mengenyangkan.

5. Konfeksioneri Tradisional yang Menyehatkan
Jika menyukai konfeksioneri tradisional, pilih yang menggunakan ingridien alami dan lebih sedikit pengawet:

  • Kue kering gandum utuh: Lebih sehat daripada kue biasa yang terbuat dari tepung putih.
  • Kue manis berbahan alami: Seperti kue yang menggunakan pisang, kurma, atau bahan alami lainnya untuk pemanis.
  • Sundried fruit (buah kering): Meski kaya gula alami, buah kering seperti kismis, aprikot, dan kurma bisa menjadi pilihan manis yang lebih menyehatkan dibandingkan permen gula.

6. Produk dengan Kandungan Kaya Protein
Jika menginginkan pangan ringan yang bisa mengisi perut lebih lama atau memberi tambahan energi:

  • Protein bars atau snack protein: Bisa menjadi pilihan yang baik sebagai camilan setelah latihan atau saat membutuhkan energi lebih.
  • Keju rendah lemak: Keju seperti cottage cheese atau keju mozzarella yang rendah lemak bisa jadi pilihan makanan ringan gurih kaya protein.

7. Alternatif Preferensi Rasa Pangan Ringan
Jika lebih suka pangan ringan yang manis dan mudah didapat, bisa mencoba:

  • Granola dengan yoghurt atau energy balls (bola energi) yang terbuat dari kurma, kacang, dan bijibijian.
  • Dark chocolate atau cokelat hitam dengan tambahan kacang atau buah kering.

8. Inovasi BerbasisTanaman dan Vegan 

  • Pangan Ringan Vegan: Gerakan berbasis tanaman akan terus memengaruhi sektor pangan ringan, yang mengarah pada lebih banyak cokelat, permen kenyal, dan es krim bebas susu yang kreatif. Bayangkan versi vegan dari camilan klasik yang disukai seperti cokelat isi karamel atau kue yang lembut dan kenyal. 
  • Rumput Laut dan Alga: Sumber nabati ini dapat menjadi alternatif berkelanjutan dalam dunia pangan ringan. Rumput laut, khususnya, mungkin akan menjadi lebih populer dalam bentuk keripik, kerupuk, dan bahkan permen, yang menghadirkan rasa gurih asin dengan manfaat kesehatan seperti mineral dan antioksidan tambahan.

9. Bahan-Bahan yang Berkelanjutan (sustainable ingredients) dan Ramah Lingkungan

  • Serangga Sebagai Protein: Meskipun masih khusus, pangan ringan berbahan dasar serangga dapat menjadi lebih umum pada tahun 2025. Ini termasuk batangan protein jangkrik dan keripik protein serangga. Mereka padat gizi dan menawarkan sumber protein berkelanjutan yang dapat membantu mengatasi ketahanan pangan. 
  • Bahan yang Didaur Ulang: Keberlanjutan akan terus mendorong inovasi, dan pada tahun 2025, kita akan melihat lebih banyak pangan ringan yang terbuat dari bahan yang didaur ulang, seperti buah, sayuran, atau biji-bijian yang berlebih. Hal ini dapat menghasilkan flavor baru yang ramah lingkungan dengan pendekatan “tidak membuangbuang” dalam mencari flavor

Flavor pangan ringan dan konfeksioneri yang lebih baik tahun 2025
Beberapa hal yang dijadikan faktor untuk memprediksi flavor yang lebih baik untuk pangan ringan dan konfeksioneri untuk tahun 2025 yaitu analisis pergeseran preferensi konsumen saat ini, kesadaran akan kesehatan dan kemajuan teknologi. Berikut adalah beberapa tren dan profil flavor menarik dari pangan ringan dan konfeksioneri pada tahun 2025:

1. Flavor Perpaduan Global

  • Inspirasi Global: Seiring dengan semakin beraninya konsumen, mereka berpotensi akan terus memadukan pangan ringan dan konfeksioneri tradisional dengan ingridien global yang eksotis. Bayangkan pangan ringan yang memadukan flavor Asia yang kaya (seperti matcha atau yuzu) dengan rasa rempah-rempah Amerika Latin yang tajam (seperti cabai).
  • Pedas + Manis: Kombinasi rasa seperti mangga manis dengan cabai pedas atau cokelat hitam dengan cabai rawit dapat menjadi lebih populer, karena konsumen mencari profil rasa kompleks yang menyeimbangkan rasa pedas dengan rasa manis. 

2. Flavor yang Dikaitkan dengan Kesadaran atas Kesehatan

  • Pemanis Alami Rendah Gula: Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap konsumsi gula, pangan ringan dan konfeksioneri akan semakin bergantung pada pemanis alami seperti monk fruit, stevia, atau allulose. Akan lebih banyak batang permen, permen kenyal, dan cokelat yang rasanya nikmat tetapi mengandung sedikit gula.

3. Flavor yang Didesain dengan Menggunakan Teknologi

  • Flavor yang Dihasilkan dari Laboratorium: Dengan kemajuan pesat dalam teknologi pangan, pada tahun 2025 kita mungkin akan melihat flavor “desainer” yang dibuat melalui bahan-bahan yang dihasilkan dari laboratorium. Ini dapat berarti produksi bahanbahan eksotis atau sulit diperoleh yang lebih berkelanjutan, yang memungkinkan terciptanya flavor baru yang sebelumnya terlalu mahal atau sulit diperoleh.
  • Profil Flavor yang Disesuaikan: Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan produk yang disesuaikan, ada kemungkinan bahwa pada tahun 2025, makanan ringan dapat disesuaikan dengan preferensi selera masing-masing. Melalui platform yang digerakkan oleh AI atau layanan berbasis aplikasi, konsumen dapat menciptakan makanan manis atau gurih yang sempurna berdasarkan profil flavor yang mereka harapkan. 

4. Flavor Fungsional dan Penambah Suasana Hati

  • Flavor Fungsional. Dengan meningkatnya akan kesadaran terhadap kesehatan maka flavor yang digunakan harus disesuaikan dengan keinginan konsumen agar lebih sehat seperti flavor yang juga berperan sebagai antioksidan, anti penuaan, meningkatkan imunitas, anti kanker, dan sebagainya. Sebagai contoh: Dark chocolate yang ditambah dengan kunyit (mengandung kurkumin) akan memiliki flavor yang unik tapi juga megandung khasiat antioksidan tinggi dan dapat berfungsi sebagai antikanker, meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh
  • Bahan-Bahan Peningkat Suasana Hati: Karena semakin banyak orang beralih ke pangan untuk kesehatan mental, permen mungkin mengandung bahan-bahan yang dikenal dapat meningkatkan suasana hati dan energi. Bayangkan cokelat hitam yang dipadukan dengan nootropik alami (seperti L-theanine), atau makanan ringan dengan bahan-bahan seperti lavender, kamomil, atau kunyit untuk meningkatkan relaksasi.
  • Flavor Penambah Energi: Pangan ringan penambah energi yang menyediakan energi berkelanjutan tanpa rasa jenuh dapat mencakup bahan-bahan seperti matcha, yerba mate, atau pangan ringan berbahan dasar kelapa. Bayangkan energy bar, gummies, atau cokelat yang membuat tetap waspada dan fokus sepanjang hari.

5. Pangan Ringan Gurih Bergaya Makanan Penutup

  • ”Makanan Penutup” Gurih: Batas antara manis dan gurih dapat terus kabur, dengan pangan ringan gurih yang mendapatkan sentuhan seperti makanan penutup. Bayangkan popcorn manis dan asin dengan cuka balsamic karamel, atau kue gurih dengan sedikit rosemary dan potongan cokelat hitam. 

Artikel Lainnya