Perlukah Plain Packaging Diterapkan?


 

Dunia pengemasan tengah mengalami tantangan terkait dengan penerapan plain packaging atau desain kemasan polos. Desain kemasan polos telah banyak direalisasikan oleh pemerintah di beberapa negara di dunia. 

Pada dasarnya, peraturan terkait pembatasan kemasan polos sudah mulai terjadi di Indonesia sejak tahun 2014. Namun, aturan ini masih belum cukup dirasakan oleh banyak pihak karena kebijakan ini menyasar khusus produk tembakau.

Namun, di awal tahun 2019, semakin banyak negara lain yang mengumumkan untuk mulai memperlebar cakupan kebijakan mereka ke produk konsumsi yang dianggap memiliki risiko kesehatan, termasuk Indonesia. 

Menanggapi hal ini, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Kementerian Perindustrian RI, Edy Sutopo mengungkapkan bahwa industri kemasan saat ini tengah berada di masa pertumbuhan yang cukup signifikan. 

"Yang perlu dicermati dari kebijakan ini adalah bagaimana kelangsungan bisnis industri kemasab dan turunannya bisa memberikan nilai lebih bagi kobsumen serta membawa dampak baik bagi sekitarnya," terangnya dalam Forum Group Discussion "Packaging & Branding Industry 4.0, No Branding - What do you think?" yang diselenggarakan oleh Indonesian Packaging Federation (IPF) di dalam rangkaian pameran Food & Hotel Indonesia di Jakarta, 24 Juli 2019. 

Business Development IPF, Ariana Susanti menuturkan dalam kesempatan yang sama bahwa harus ada kajian yang menyeluruh terkait dengan kebijakan kemasan polos ini. 

 

"Melihat implementasinya yang kian eksesif, kita perlu mengkaji dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan terutama dalam hal persaingan antar pemilik produk dan konsumen itu sendiri," pungkasnya. Fri-35

Artikel Lainnya

  • Apr 27, 2024

    Selamat Datang, FSSC 22000 version 6.0

    Sebagai salah satu program sertifikasi keamanan pangan yang diakui oleh GFSI (Global Food Safety Initiative), FSSC 22000 version 6.0 mulai berlaku di 1 April 2024 ini. FSSC 22000 dapat dikatakan paling diminati digunakan di organisasi di Indonesia dibandingkan dengan program sertifikasi lainnya yang juga diakui oleh GFSI. Tercatat terdapat sekitar 664 organisasi di Indonesia telah bersertifikasi FSSC 22000. Bila dibandingkan dengan program sertifikasi BRCGS yang juga diakui oleh GFSI, organisasi yang bersertifikasi BRCGS hanya sekitar 229 organisasi. Hal ini kemungkinan terjadi karena banyak organisasi di Indonesia berangkat dari sertifikasi ISO 22000.  ...

  • Apr 27, 2024

    Inovasi Mutakhir dari Industri Pangan Taiwan

    Pameran terkemuka di Taiwan, Food Taipei akan hadir pada 26-29 Juni 2024 di Taipei Nangang Exhibition Center. Peserta pameran dari seluruh dunia akan berkumpul untuk menampilkan aneka produk pangan segar, makanan beku, teh aromatik, minuman beralkohol olahan, kopi dan olahannya, inovasi makanan ringan, makanan organik yang menyehatkan, makanan nabati yang inovatif, makanan berbasis teknologi masa depan yang mutakhir serta berbagai mesin dan alat pendukungnya. ...

  • Apr 24, 2024

    LabIndonesia 2024: Pamerkan Laboratorium Cerdas dan Berkelanjutan

    Kecerdasan buatan dan solusi berkelanjutan terus menjadi nilai-nilai yang diharapkan ada dalam segala bidang, tak terkecuali pada laboratorium. LabIndonesia 2024 resmi dibuka kembali hari ini 24 April 2024 hingga 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). ...

  • Apr 23, 2024

    Suji & Pandan: Tandem Pewarna dan Aroma Alami Khas Nusantara

    Warna dan aroma adalah atribut produk pangan yang berperan penting bagi penerimaan produk tersebut. Kedua atribut sensori yang pertama kali terdeteksi oleh panca indra manusia dan menjadi daya tarik konsumen untuk memberi perhatian pada produk.  ...

  • Apr 22, 2024

    Pewarna Alami PADA Pangan Olahan: Peluang & Tantangan

    Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sangat memengaruhi karakteristik pangan olahan. Karakteristik pangan olahan yang dikehendaki melalui penambahan BTP misalnya penampakan lebih menarik, aroma dan rasa lebih disukai, serta masa simpan lebih lama. ...